Banjir Rob, Lawan dengan Mangrove!

Salah satu kampung di Dusun Madak Belek
yang sangat dekat dengan laut

Wilayah pesisir yang landai dan berada di kawasan dataran rendah merupakan daerah yang potensial terjadi rob. Rob adalah banjir/tergenangnya suatu wilayah daratan yang diakibatkan oleh naiknya muka air laut melebihi tinggi permukaan daratan tersebut. Rob biasanya terjadi pada saat-saat bulan purnama atau bulan baru/mati. Dalam satu tahun atau beberapa tahun frekuensi terjadinya rob dan besaranya bervariasi. Rob yang besar umumnya terjadi pada musim hujan, yaitu sekitar Bulan Desember hingga Februari. Pada saat itu gaya gravitas bulan, bumi dan matahari mencapai titik maksimum. Dampak rob akan semakin dahsyat ketika terjadinya bersamaan dengan banjir (sungai). Tinggi muka air akan semakin tinggi karena terjadi pertemuan dua masa air dari arah laut (rob) dan dari arah daratan (sungai). 

Dampak rob terhadap kehidupan manusia diantaranya adalah terjadinya kerusakan bangunan (rumah), air  tanah menjadi payau (lebih asin), kerusakan/kehilangan lahan (tambak), hingga kerusakan kendaraan atau peralatan kerja. Dampak ini semakin dahsyat jika pada saat yang sama juga terjadi banjir bandang dari sungai.

Salah satu wilayah yang seringkali terkena rob (dan banjir) adalah wilayah pesisir Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong. Kejadian paling baru terjadi pada saat bulan purnama Bulan Desember ini. Pada kejadian ini rob berproses dengan arus air laut pasang/surut yang cukup kuat yang menyebabkan beberapa tanggul tambak jebol, mencapai puncaknya dengan ketinggian air laut hingga masuk ke dalam rumah-rumah warga di permukiman terdekat dengan pantai. Dampak kejadian rob ini adalah rusaknya tambak (gagal panen), rusaknya rumah dan perabotnya, berkurangnya ketersediaan air bersih, hingga potensi serangan penyakit.

Arus air pasang melewati tanggul tambak	Tanggul tambak jebol disamping pintu air
Air pasang melampaui tanggul tambak	Air rob masuk sebuah rumah warga

Upaya mengurangi dampak rob/banjir di wilayah pesisir salah satunya dapat dilakukan dengan menanam mangrove di sepanjang pantai dengan ketebalan yang cukup. Ekosistem mangrove yang sehat, berkerapatan tinggi dan luasan yang cukup dapat menjebak sedimen dan mengurangi daya rusak rob. BPSPL Denpasar, salah satu Unit Pelaksana Teknik Ditjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama masyarakat telah melakukan penanaman mangrove di lokasi ini sejumlah 120.000 batang. Diharapkan ke depan semakin luas tutupan mangrove di kawasan ini.