Apa Yang Dapat Dilakukan?

Kuliner Khas Bagek Kembar

Post Page Advertisement [Top]

Hari Sumpah Pemuda tahun 2019 menjadi momentum membanggakan bagi Kelompok Masyarakat Pengelola Ekowisata Mangrove (Pokmaslawisma) Bagek Kembar. Bangga karena dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ini berkenan hadir Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Ibu Hj. Sitti Rohmi Djalilah. Ini merupakan kesempatan ke dua kalinya Kawasan Ekowisata Mangrove Bagek Kembar didatangi Wakil Gubernur NTB setelah pernah dihadiri Oleh Mantan Wakil Gubernur Muhammad Amin pada giat Peringatan Hari Bumi 2017. Kegiatan peringatan Sumpah Pemuda dilangsungkan pada Hari Ahad, 27 Oktober 2019 di KEMBar. Selain peluncuran penanaman satu juta mangrove, juga dilakukan ucara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Wakil Gubernur NTB Ibu Hj. Sitti Rohmi Djalilah hadir di Kawasan Ekowisata Mangrove Bagek Kembar dalam rangka peluncuran giat Tanam 1 Juta Mangrove untuk NTB. Kegiatan ini diinisiasi oleh We Save NTB dan IKAPMI Dompu didukung oleh Pokmaslawisma Bagek Kembar dan berbagai instansi/lembaga terkait. Jumlah peserta yang hadir cukup banyak kurang lebih lima ratus orang, terdiri dari anggota We Save NTB serta IKAPMI Dompu, anggota Pokmaslawisma Bagek Kembar, perwakilan BKSDA NTB, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, BPSPL Denpasar, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Barat, Taruna Sekolah Kejuruan Kehutanan, Mahasiswa Universitas Mataram, dan warga masyarakat di sekitar lokasi. 

Bait-bait Sumpah Pemuda yang telah diikrarkan 91 tahun yang lalu terlebih dahulu mengawali acara Gerakan Tanam 1 Juta Pohon untuk NTB ini. Semangat para peserta kembali mengikrarkan apa yang telah menjadi ikrar para pemuda masa itu:

Kami poetra dan poetri Indonesia,
mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia
mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sungguh luar biasa sumpah yang hanya tiga butir ini. Ketiganya sangat penting untuk dipegang teguh oleh seluruh komponen Bangsa Indonesia. Satu tanah air adalah tekat untuk tetap mempertahankan keutuhaan Indonesia. Tidak boleh dipecah karena akan tercerai berai. Beraneka suku bangsa menjadi kekayaan budaya yang patut disyukuri dan diikat erat menjadi satu bangsa, Bangsa Indonesia. Tidak ada perbedaan yang dipelihara, kecuali semangat persatuan. Bahasan Indonesia menjadi salah satu alat yang sangat ampuh dalam mempertahankan kesatuan Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia dapat terhubung berkominikasi dengan Bahasa Indonesia.

Acara lebih lanjut dibuka langsung oleh Wakil Gubernur NTB, Beliau menyampaikan bahwa "Acara seperti ini walau sederhana tapi esensinya luar biasa. Inilah anak-anak muda yang memiliki ide-ide yang luar biasa, dan semangat juang luar biasa. Jika penyalurannya benar, pemerintah akan mewadahi dan memfasilitasi semangat mereka untuk melakukan yang terbaik untuk bangsa. Maka insya Allah apa yang dicita-citakan bersama akan segera kita wujudkan,"  Ibu Wagub menambahkan mencintai lingkungan artinya mempersiapkan warisan kepada generasi di masa depan. Warisan yang paling berharga adalah dengan menjaga lingkungan. Karena, menurut Ummi Rohmi kurangnya perhatian terhadap lingkungan dapat berdampak pada rusaknya infrakstruktur karena keseimbangan alam tidak dijaga. Maka dari itu, saya beserta jajaran di Pemprov bertekad untuk mengedepankan lingkungan menjadi suatu keharusan dan kebutuhan. Menanam mangrove merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kelestarian alam. Fungsi mangrove bukan hanya untuk menghindari erosi dan abrasi namun juga penting bagi kelangsungan hidup habitat satwa bawah laut. "Saya sangat berharap ini bukan hanya pencanangan saja, tetapi bagaimana cara agar kita mampu mewujudkan satu juta itu. Kita pula harus bertekad agar terealisasikan. Pemerintah akan men-support ide-ide seperti ini dan kita wujudkan bersama."

Kegaitan diakhiri dengan penanaman secara simbolis bibit mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove Bagek Kembar yang dipimpin oleh Ibu Wakil Gubernur. Hingga saat ini luasan kawasan mangrove mencapai lebih dari 40 hektar dengan jenis mangrove diantaranya Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata, dan Avicennia marina. Pemanfaatan utama kawasan mangrove adalah sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan, sebagai habitat berbagai jenis ikan serta burung-burung (termasuk burung migrasi), serta sebagai pelindung pantai dan kawasan di sekitarnya dari abrasi, gelombang tinggi, dan tsunami. Upaya pelestarian mangrove seperti di atas harus tetap dibarengi dengan sosialisasi kepada masyarakat luar, karena disinyalir masih ada warga masyarakat yang belum sadar dan mau mengikuti program ini. [/Red]

 

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]