Apa Yang Dapat Dilakukan?

Kuliner Khas Bagek Kembar

Post Page Advertisement [Top]

Tiga bulan lalu tepat satu tahun umur beberapa tanaman mangrove yang telah ditanam oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir  dan Laut (BPSPL) Denpasar bersama para pihak di wilayah pesisir di Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Kala itu turut hadir menyaksikan, bahkan menanam beberapa pohon mangove, Bapak Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid serta Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi dan Sumberdaya Laut, Bp. Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA. Total jumlah mangrove yang telah ditanam adalah 120 ribu batang, terdiri dari jenis Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, dan Avicennia spp. Monitoring awal tahun 2017 diketahui bahwa tingkat kehidupan seluruh mangrove tersebut adalah lebih dari 60%. Nilai ini menurut Prof. D.G. Bengen dalam bukunya "Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove" berada pada rentang rata-rata pertumbuhan mangrove hingga umur 1 tahun. Artinya program rehabilitasi penanaman mangrove bisa dikatakan berhasil.

Saat ini, kondisi mangrove di lapangan cukup menggembirakan, terutama di blok-blok yang tidak terkena hama teritip, yaitu di blok A, B, C, D, K, dan L. Dari blok-blok ini, mangrove di blok A dan B menampakkan pertumbuhan yang paling bagus, didukung dengan karakter jenis mangrove Rhizophora mucronata yang berukuran relatif besar. Kondisi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk mendukung pengembangan Kawasan Ekowisata Mangrove Bagek Kembar (KEMBar).

Secara kenampakan di lapangan, mangrove jenis Rhizophora mucronata yang telah mencapai umur lebih dari satu tahun ini sudah memiliki akar udara antara dua hingga lima buah, namun sebagian besar belum menancap ke tanah. Percabangan sudah terbentuk dengan jumlah antara dua hingga enam buah dengan ukuran yang cukup besar. Jumlah daun untuk satu batang mangrove berjumlah sekitar 12 helai hingga 30 helai daun. Strata ekosistem mangrove mulai terlihat jelas, yaitu mulai dari akar bawah air, batang dan akar udara, cabang-cabang dahan dan daun, serta atas permukaan mangrove. Lingkar batang mangrove rata-rata sudah lebih dari 10 cm.  Jenis mangrove yang lain yang ditanam di KEMBar adalah Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, dan Avicennia spp. Secara fisik pertumbuhannya juga bagus namun ukurannya tidak sebesar Rhizophora mucronata.

H. Agus Alwi, Ketua Pokmaslawisma Bagek Kembar
Efek sosial mangrove-mangrove yang ditanam di kawasan pesisir ini semakin dirasakan oleh masyarakat sekitarnya, kata H. Agus Alwi. Diantaranya adalah menjadikan hasil tangkapan beberapa jenis ikan meningkat dan menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam mengisi waktu liburan mereka, meskipun dari sisi sarana-prasarana masih sederhana. Ke depan, Kelompok Masyarakat Pengelola Ekowisata Mangrove (POKMASLAWISMA) Bagek Kembar dibawah bimbingan BPSPL Denpasar – Wilker Nusa Tenggara Barat akan terus berupaya meningkatkan sarana-prasarana tersebut. Dukungan dari berbagai pihak terutama dalam hal pendanaan pengelolaan pelestarian ekosistem mangrove masih diharapkan. Semoga dengan kerja nyata Pokmaslawisma walau dengan ketersediaan dana apa adanya dapat berkontribusi positif dalam pelestarian wilayah pesisir. (mb)

1 comment:

Bottom Ad [Post Page]