Apa Yang Dapat Dilakukan?

Kuliner Khas Bagek Kembar

Post Page Advertisement [Top]

Bulan ini, Maret 2018, menjadi bulan yang cukup istimewa bagi Kelompok Masyarakat Pengelola Ekowisata Mangrove (Pokmaslawisma) Bagek Kembar. Di akhir bulan ini, beberapa fasilitas sarana penunjang ekowisata mangrove telah selesai dibuat, seperti trekking kayu sepanjang 30-an meter, berugak kayu di tengah-tengah tambak silvofishery dan d tepinya, gapura, dan tempat parkir. Ekowisata mangrove sudah dapat dinikmati dan dikunjungi masyarakat sekitarnya. Pungutan masuk kawasan ekowisata tidak ada, alias gratis. Pengunjung hanya membayar jasa parkir kendaraan yang mereka bawa. Per akhir Maret 2018, tercatat lebih dari 2.000 pengunjung berwisata ke mangrove Bagek Kembar. Kehadiran para wisatawan tersebut mulai menggeliatkan perekonomian Dusun Madak Belek, dusun di Kawasan Ekowisata Mangrove Bagek Kembar, KEMBar. Ke depan Pokmaslawisma akan terus meningkatkan pengelolaan ekowisata ini menjadi salah satu penyokong kehidupan di wilayah pesisir lebih baik.

 


KEMBar merupakan kawasan di pesisir Teluk Lembar, Lombok bagian selatan. Tahun 2016, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar melaksanakan program Rehabilitasi Kawasan Pesisir dengan Penanaman Mangrove. BPSPL Denpasar merupakan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tak kurang dari 120 ribu bibit mangrove jenis Rhizhophora mucronata, Rhizhophora stylosa, Rhizhophora apiculata dan Avicennia marine ditanam di kawasan pesisir laut seluas lebih dari 15 hektar. Keasrian pohon mangrove muda yang tumbuh subur, akar udaranya sudah banyak menghujam lumpur, dahannya kokoh tegak tidak tergusur, dan rimbun daunnya rapi teratur membuat pemandangan yang menakjubkan. Kegigihan dan kesabaran warga masyarakat sekitar yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengelola Ekowisata Mangrove (Pokmaslawisma) Bagek Kembar memelihara ekosistem mangrove mulai menampakkan hasil ekonomi. Setiap pekan sekitar 500-an orang berkunjung menikmati eksotisme ekowisata mangrove Bagek Kembar. Kegiatan ekowisata mangrove sebagai konsep pengelolaan kawasan ekosistem mangrove secara berkelanjutan mulai memberikan pendapatan ekonomi walaupun masih kecil.

Program Ekowisata Mangrove Bagek Kembar merupakan kelanjutan dari kegiatan Rehabilitasi Kawasan Pesisir sebelumnya. Program ini sepenuhnya dilakukan oleh Pokmaslawisma Bagek Kembar dengan bimbingan BPSPL Denpasar dan dukungan banyak pihak. Konsep pengembangan ekowisata mangrove telah dirumuskan secara sederhana oleh kelompok yaitu dengan pendekatan 3E: Ekologi, Ekonomi, dan Edukasi.

Pendekatan Ekologi mensyaratkan bahwa kegiatan ekowisata harus berdampak pada perbaikan ekologi, ekosistem mangrove. Indikator keberhasilannya adalah apabila tutupan vegetasi mangrove, termasuk variasi jenisnya, mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Aksi nyata yang dilakukan antara lain adalah penanaman (adopsi) mangrove dan penyediaan lahan untuk penanaman mangrove.

Pendekatan Ekonomi mensyaratkan bahwa kegiatan ekowisata harus memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitarnya. Strategi yang dilakukan adalah melengkapi kawasan mangrove dengan sarana-prasarana wisata, seperti jalur trekking, perahu kano, berugak (gazebo), toilet, tempat parkir, dan sarana olah raga; melakukan pemasaran dan penciri-khasan (branding) melalui infografis maupun internet/media sosial; dan melibatkan usaha-usaha kecil milik masyarakat seperti warung kuliner, kerajinan tangan, dan oleh-oleh khas lombok.

Pendekatan Edukasi mensyarakat bahwa kegiatan ekowisata perlu melibatkan sebanyak-banyak orang agar memahami pentingnya menjaga ekosistem mangrove serta menyiapkan generasi penerus untuk melanjutkan upaya pelestarian secara berkelanjutan. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah kampanye, sosialisasi kepada masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa melalui berbagai even hari besar nasional maupun regional, seperti Hari Bumi, Hari Mangrove Sedunia, Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI, Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, HUT Kabupaten Lombok Barat dan HUT Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bentuk kegiatan yang dilakukan diantaranya aksi bersih sampah plastik dari ekosistem mangrove, aksi tanam mangrove, lomba balapan kano, lomba kuliner kepiting bakau, dan permainan Game Gita Laut GO. Pendekatan edukasi juga dilakukan dengan membentuk sekolah pantai dengan nama Kelas Alam Bagek Kembar. Sekolah pantai ini diikuti anak-anak usia sekolah di sekitar kawasan mangrove setiap hari minggu di sore hari. Beberapa relawan siap menjadi pemandu dengan suka rela. Kelas Alam Bagek Kembar telah terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Donasi buku yang diterima dari berbagai lembaga menjagi teman mengasyikkan anak-anak usia sekolah disekitar Kawasan Ekowisata Mangrove Bagek Kembar.

Faktor paling penting melandasi konsistensi aktifitas Pokmaslawisma Bagek Kembar dalam menginisiasi ekowisata mangrove adalah peta jalan yang komprehensif namun sederhana dan kekompakan organisasi. Peta jalan yang komprehensif dan sederhana tergambarkan dalam konsep pendekatan 3E, lengkap dan mudah dimengerti oleh seluruh anggota kelompok dan mudah ditransfer, disampaikan kepada masyarakat luas.

Tim Pokmaslawisma Bagek Kembar bersama Kades Cendi Manik ketika study tour ke Bali
Prinsip-prinsip organisasi modern dipelajari dan diupayakan untuk diterapkan dalam kelompok. Profesionalisme, akuntabel, transparan, dan berkinerja adalah diantara prinsip-prinsip yang selalu digaungkan untuk dipraktekkan. Masing-masing anggota kelompok harus tahu peran dan tugasnya masing-masing. Tidak ada anggota yang tidak tahu apa yang menjadi tugas dan tanggung-jawabnya. Setiap tindakan, terlebih dalam penggunaan sumberdaya dan keuangan kelompok harus dapat dipertanggungjawabkan. Masing-masing anggota berhak tahu tentang kesehatan organisasi melalui saluran-saluran resmi seperti rapat bulanan. Hasil akhirnya, bahwa apa yang telah dilakukan hendaknya menghasilkan sesuatu (berkinerja) yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota kelompok maupun masyarakat luas. Disamping prinsip-prinsip ini, niat yang ikhlas dan kerja keras untuk memajukan kampung halaman selalu disuntikkan kepada para anggota Pokmaslawisma Bagek Kembar.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]